Berwisata Saat Pandemi; Naik Kuda Poni di Branchsto

    Berada dalam kondisi pandemi saat ini membuat kami harus menjalankan kebiasaan baru yang kini disebut dengan New Normal. Gerakan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjauhi kerumunan selalu dilakukan setiap saat. Kami sebagai warga yang terkena dampak pandemi ini tentulah menerapkan 3M tersebut. Sudah setahun lebih kami membiasakan diri dengan kondisi New Normal ini. 
 
    Setelah berdiam diri di rumah selama satu tahun, kami memutuskan untuk sejenak memberikan pengalaman baru untuk anak-anak. Rasa khawatir dan ragu sempat menghantui kami karena keadaan bumi yang semakin sakit. Namun, ketika melihat anak-anak, kami pun merasa bersalah karena waktu bermain di luar nya kini terampas karena kondisi saat ini. Akhirnya ketika suami libur bekerja kami semua pergi ke tempat wisata. 
 

Persiapan 

    Sebelum melakukan perjalanan, kami menyiapkan kebutuhan anak-anak seperti baju ganti, tumbler, tisu basah, gendongan dan popok. Tak lupa kami juga membawa New Normal Starter Kit versi kami yang berupa; hand sanitizer, masker cadangan, desinfektan, tisu antiseptik dan tisu kering. Walau terlihat merepotkan, bagi kami mempersiapkan segala sesuatu sebelum bepergian apalagi saat pandemi itu sangat lah penting.
       Selain menyiapkan bawaan untuk berwisata, kami pun mempertimbangkan lokasi dan kendaraan yang akan kami pakai untuk berwisata. Alasan kami tidak bepergian selama ini selain karena kami ingin menghindari kerumunan, kami juga tidak mempunyai mobil pribadi yang dapat digunakan untuk sekedar berkeliling kota. Jadi ketika kami memutuskan untuk berwisata, transportasi pun kami telah tentukan. 
 

Pemilihan Transportasi 

       Beberapa alternatif kendaraan sempat terlintas di kepala, namun pada akhirnya kami memilih untuk book a car di sebuah aplikasi car sharing TREVO. Di aplikasi ini, para pengguna bisa memilih mobil sesuai dengan keinginan serta bisa memilih untuk memakai driver/tidak. Beruntungnya kami saat itu, kami mendapatkan harga promo hanya 99.000 rupiah untuk booking a car. Jadi kami bisa bebas berwisata dan berkeliling kota tanpa harus berpindah kendaraan. 
 
    Awalnya aku tidak mau memakai driver karena suami mempunyai SIM dan bisa menyetir mobil. Namun, ketika kami mencoba mencari mobil tanpa supir di aplikasi TREVO, hampir semuanya sudah booked. Akhirnya dengan terpaksa kami memakai jasa driver. 
 
    Aku percaya ada hikmah disetiap kejadian yang mungkin tidak sesuai dengan harapan kita. Benar saja, ternyata kami banyak terbantu dengan adanya driver. Pertama, suami tidak perlu capek menyetir. Kedua, dia bisa istirahat sambil menggendong bayi kami dan aku bisa menjaga anak pertama kami. 
 

Pemilihan Lokasi Wisata 

    Kami menyadari bahwa keputusan untuk berwisata saat pandemi itu penuh resiko. Oleh karena itu, kami mencoba mencari objek wisata yang ramah anak dan menerapkan protokol kesehatan. Setelah bertanya teman dan searching internet, kami memutuskan untuk pergi ke Branchsto. Tempat wisata yang berdiri tahun 2016 ini (kumparan.com, 2019) menyediakan berbagai kegiatan seru ala cowboy dan edukatif yang pastinya disukai anak-anak. 
 
    Branchsto berlokasi di BSD City, Jalan BSD Raya Barat, Pagedangan, Serpong, Tangerang, Banten 15339. Nah jika kalian ingin mengunjungi tempat ini dengan angkutan umum, kalian bisa menggunakan bus arah ciledug C11 dan arah Serpong pakulonan T16. sedangkan jika kalian menggunakan kereta, kalian bisa berhenti di stasiun Jalan Raya Pondok Kacang 9 atau Jalan Boulevard Graha Raya 7 (moovitapp.com, 2021). 
 

Di Lokasi Wisata 

    Pertama kali masuk ke wisata ini, pengunjung akan dicek suhunya dan hanya pengunjung yang bersuhu normal yang diijinkan masuk. Tidak lupa, sebelum masuk kami pun menyemprotkan hand sanitizer yang kami bawa walaupun disediakan juga di lokasi wisata. 
 
    Tiket masuk ke lokasi ini tidak dipungut biaya, namun jika ingin mencoba wahananya, wisatawan akan dikenakan biaya mulai dari 25.000 rupiah. Ada beberapa aktivitas dan wahana yang bisa dilakukan di tempat ini seperti; memberi makan kuda/kelinci, naik kuda, naik andong, naik kereta dan panahan. Selain itu, disana juga disediakan resto sehingga pengunjung bisa bersantai sambil menyantap makanan. 
 
    Sebelum mencoba wahana-wahananya, pengunjung diharuskan membeli tiket di ticket counter yang berada di sebelah kiri pintu masuk. Ketika kami sampai di lokasi wisata, alhamdulillah tidak begitu ramai pengunjung. Namun, kami diharuskan mengantri untuk membeli tiketnya karena hanya tiga pengunjung saja yang boleh masuk ke dalam ticket counter
 
    Kami sendiri membeli tiket untuk kuda poni 25.000 rupiah dan naik andong 50.000 rupiah. Wahana pertama yang anak kami coba adalah menaiki kuda poni. Anak kami nampak tidak merasa takut saat pertama menunggangi kuda poni tersebut. Dia terlihat begitu senang ketika kuda poni mulai membawanya berkeliling. Sebelum ke tempat wisata, kami selalu memberikan pengertian kepada anak-anak kami untuk selalu memakai masker kecuali saat makan dan minum. Alhasil, saat di tempat wisata, anak kami patuh untuk tetap memakai masker.
Setelah mencoba pengalaman berkuda, kami ajak anak kami untuk memberi makan kuda poni. Pengunjung dikenakan biaya untuk membeli makanan kuda poni (wortel) sebesar 15.000/pack. Awalnya anak kami mau kami dampingi untuk memberi makan kuda poni. Namun, ketika kuda poni menunjukkan keagresifannya untuk segera diberi makan, anak kami pun jadi merasa takut. Nah, jika anak-anak merasa takut memberi makan kuda poni, di tempat ini juga ada beberapa kelinci yang mana anak-anak bisa bebas memberi makan.
    Selanjutnya, wahana terakhir yang kami coba adalah andong. Wahana ini hanya bisa dinaiki satu orang dewasa dan satu anak. Karena keterbatasan ini, akhirnya suami dan anak-anak saja yang menaiki andong. Bahagia rasanya bisa melihat anak-anak merasakan pengalaman baru ini. Iya, naik kuda dan andong merupakan pengalaman pertama bagi mereka. 
 
    Setelah selesai mencoba beberapa wahana dan berfoto di beberapa spot, kami pun memutuskan untuk pulang ke rumah. Kami lebih memilih makan di rumah dibanding di lokasi wisata, selain bisa bebas selonjoran, kebersihan pun terjamin. Selama di lokasi wisata kami pun tidak lupa untuk selalu menyemprotkan desinfektan dan hand sanitizer sesering mungkin dan memakai masker. 
     
    Ternyata, berwisata saat pandemi ini tidaklah mudah. Menjaga agar tidak berkerumunan serta mematuhi protokol kesehatan bukanlah tugas kami sekeluarga saja akan tetapi harus dilaksanakan oleh setiap orang. Pada kenyataannya, banyak yang melupakan itu ketika sudah bersenang-senang. Jadi menurut aku pribadi setelah memberanikan diri untuk keluar, “staying at home is much better”.

Comments

  1. Terimakasih banyak moms utk tipsnya bermanfaat sekali

    ReplyDelete
  2. Sebenere bosen juga ya di rumah terus. Makanya jalan2 lah gpp. Buat refreshing ya Bun. Alhamdulillah kamu udah berbagi tips nih, jadi aku bisa ikut praktekkan tips nya juga kan. Anyway makasih ya

    ReplyDelete
  3. Wah menarik sekali untuk dibaca. ๐Ÿ˜

    ReplyDelete
  4. tips nya sangat bermanfaat moms makasih ya udh sharing

    ReplyDelete
  5. Wah mantap nih! Bisa dijadikan referensi jalan2 ๐Ÿ˜

    ReplyDelete
  6. Pingin jalan2 nih aku jadinya. Udah suntuk bgt tp masih was was

    ReplyDelete
  7. Aku udah kesana nih bulan lalu. Tempatnya bagus tapi memang ga terlalu luas ya. So far sih anak-anak happy ๐Ÿ˜

    ReplyDelete
  8. Seru banget bund ceritanya
    Jadi pengen liburan juga

    ReplyDelete
  9. Yah semoga pandemi segera kelar ya mom. Biar kehidupan balik kayak dulu. Anakku juga mulai jenuh ini di rumah melulu.

    ReplyDelete
  10. Keren banget tempatnya๐Ÿ˜ bakaln jadi wishlist next liburan nih

    ReplyDelete
  11. Sebenernya serba salah ya .mau jln2 kl ke adaannya ky gni jd was2 tp kasian anak2 udh 1th lebih dirumah trs huhuhuu semuga bisa cepet berlalu nih pandemik ini biar anak2 dan kita semua bebas kmn aja ๐Ÿ˜Š

    ReplyDelete
  12. Kayaknya seru yah ngajakin anak wisata naik kuda poni.
    Btw itu dpt murah banget promo sewa mobilnya...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog